LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan produksi atau production
planning merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen
perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka
dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan
perusahaan.
Sebaliknya jika perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan produksi
dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang
harus dikeluarkan menjadi tinggi.
Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas
produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari hal material, peralatan
pendukung, dan lain sebagainya.
Di mana dalam melakukan production planning sebaiknya dilakukan
berdasarkan hasil analisa dari permintaan konsumen terhadap produk yang
dipasarkan.
Hal itu menghindari terjadinya kesenjangan antara produk yang diminta
di pasar dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga perlu
melakukan tindakan untuk mensinkronisasi antara perencanaan produksi dengan
rencana penjualan yang berdasarkan marketing forecast.
Dari marketing forecast tersebut maka dapat dilakukan
proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, dan hal
pendukung lainnya yang diperlukan dalam production planning agar kualitasnya
terjamin dan tepat.
Di awal tulisan,
sekelias Anda sudah mengetahui mengenai apa itu perencanaan produksi serta
peran pentingnya.
Nah, ternyata perencanaan produksi itu sendiri memiliki pengertian
yang cukup luas. Hal ini terbukti dari beragamnya definisi yang dikemukakan
oleh para ahli.
Adapun pengertian perencanaan produksi menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
Perencanaan produksi adalah proses merencakan sebuah produk
berdasarkan apa serta berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
Perencanaan produksi adalah tindakan perencanaan yang cepat untuk
membuat keputusan dan kebijakan terkait permintaan produk, yang disesuaikan
dengan sumber daya perusahaan.
TUJUAN PERENCANAAN PRODUKSI
Tujuan dari perencanaan produksi adalah untuk menentukan arah awal
dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa mendatang, apa yang harus
dilakukan, seberapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukannya.
Karena perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang, maka
perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu
dengan menggunakan beberapa asumsi.
Perlu adanya perencanaan produksi dalam suatu perusahaan yaitu:
1.
Sebagai langkah awal untuk
menentukan aktivitas produksi yaitu sebagai referensi perencanaan yang lebih
rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.
2.
Sebagai masukan rencana sumber
daya sehingga perencanaan sumber daya dapat dikembangkan untuk mendukung
perencanaan produksi.
3.
Meredam (stabilisasi) produksi dan
tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.
FUNGSI PERENCANAAN PRODUKSI
Fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh aktivitas perencanaan dan
pengendalian produksi adalah untuk:
1.
Meramalkan permintaan produk.
2.
Menetapkan jumlah dan saat
pemesanan bahan baku secara ekonomis dan terpadu.
3.
Menetapkan keseimbangan antara
tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat
persediaan produk jadi setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan
dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
4.
Membuat jadwal produksi,
penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan
ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
PRODUKSI YANG TEPAT
Lalu bagaimana cara melakukan perencanaan produksi yang tepat? Berikut adalah
uraian terkait hal tersebut.
1. Melakukan routing
Dalam production planning, hal yang pertama dilakukan adalah dengan
melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses
penentuan jalur atau rute pekerjaan dan urutan operasi.
Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang
diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin,
bahan, jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain
sebagainya.
Di mana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk
menentukan apa, berapa banyak, bagaimana, dan di mana untuk menghasilkan suatu
produk.
Proses routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia
yang ada dalam suatu bisnis untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan
konsumen.
Selain itu, dengan melakukan routing dapat memberikan metode
yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
Hal ini dapat membuat proses perencanaan produksi menjadi tepat dan
efisien karena sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal.
2. Melakukan penjadwalan
Melakukan penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi.
Penjadwalan ini berkaitan dengan berbagai hal seperti:
Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus
dilakukan
Mengatur operasi manufaktur yang berbeda
dalam urutan prioritas
Fiksasi proses mulai dan selesai, tanggal
dan waktu, untuk setiap operasi
Sehingga dengan melakukan penjadwalan dapat membantu untuk memanfaatkan
secara optimal waktu dalam menjalankan bisnis yang akan membuat production
planning lebih terkontrol.
3. Melakukan Dispatching
Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang
merupakan suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi.
Proses dispatching ini meliputi berbagai hal seperti bahan, alat,
perlengkapan, dan hal lain yang diperlukan untuk produksi.
Selain itu, ada perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai
pekerjaan.
Melakukan proses sesuai dengan catatan atau aturan yang ada dan
menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu.
Kemudian mengontrol proses perencanaan produk apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari beberapa cara dalam melakukan proses production planning di atas,
sebenarnya dapat dilakukan dengan tepat dan berhasil karena beberapa faktor
yang mendukung.
Faktor tersebut seperti fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut apakah memadai apa tidak untuk melakukan proses produksi
sesuai dengan yang direncanakan.
Selanjutnya terkait ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam
jumlah dan waktu yang tepat dalam proses produksi.
Selain itu, sumber daya manusia yang ada apakah memiliki kinerja yang
berkualitas apa tidak. Proses dan sistem produksi apakah sudah terbukti valid
atau belum dan apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum.
Kemudian apakah sudah memiliki sistem manajemen produksi yang baik apa
belum dan berkaitan dengan forecast accuracy serta sistem
maintenance perusahaan apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum.
Kemudian dari cara dan faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi
yang tepat di atas dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan bisnis
penting untuk memiliki sebuah strategi bisnis.
Hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat
produk yang diproduksi tidak dapat terjual dengan baik dan terjadi penumpukan
stok produk dalam perusahaan.
Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan
kesuksesan dalam berbisnis sehingga Anda harus tetap berhati-hati dan
mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang.
KOMPONEN PERENCANAAN PRODUKSI
Dilansir dari Courses Lumenlearning, terdapat empat komponen utama
dalam melakukan perencanaan produksi, di antaranya:
1. Lokasi Produksi
Saat melakukan aktivitas produksi, lokasi untuk membuat semua produk
tentu jadi hal pertama yang harus diperhatikan. Penting untuk mengetahui apa
saja fasilitas yang menunjang bagi proses produksi.
Ada sejumlah faktor yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan untuk
memilih lokasi produksi, di antaranya lokasi yang strategis.
Tujuannya dari pemilihan lokasi yang strategis adalah:
1.
Memudahkan masuknya bahan-bahan
dari pemasok
2.
Memudahkan perizinan dari pemerintah
setempat untuk melakukan proses produksi
3.
Memudahkan pengembangan lokasi
produksi menjadi lebih besar di masa depan
4.
Pertimbangan kualitas hidup atau
lingkungan
2. Tata Letak dalam Lokasi Produksi
Tata letak harus diperhatikan karena akan menunjang produktivitas
sumber daya manusia dan mesin-mesin untuk membuat suatu produk.
Tata letak juga tidak hanya mengatur soal kemudahan pengiriman
komponen dan jangkauan pekerja terhadap komponen, tetapi juga termasuk kaminan
keselamatan kerja bagi mereka.
Tata letak yang bagus bisa membuat pekerja lebih enjoy untuk bekerja
karena tidak mengalami kebingungan memahami tata letak ruang produksi yang
berpotensi menghambat kinerja.
3. Perencanaan Kebutuhan Material
Disebut juga sebagai Material-Requirements Planning (MRP) mencakup
perencanaan produksi, jadwal, dan sistem pengendalian stok alat dan bahan baku
utama yang menunjang keberlangsungan proses produksi.
MRP bisa berbentuk perangkat lunak agar lebih memudahkan para pekerja.
Jika tidak menggunakan sistem MRP, Anda juga bisa menggunakan sistem
ERP atau sistem perencanaan sumber daya perusahaan.
ERP adalah teknologi terbaru yang bisa melacak sumber data bisnis
mulai dari:
Berapa uang yang dimiliki
Bahan mentah yang ada
Jumlah pesanan
Jumlah pembeli
Perhitungan penggajian
Perhitungan kapasitas perusahaan bisa
memproduksi suatu barang
4. Manufaktur Just-in-Time (JIT)
Merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengurangi
pengeluaran tidak terlalu penting saat melakukan proses produksil.
Singkatnya, ini merupakan strategi efisiensi perusahaan.
Cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk menerapkan efisiensi adalah
dengan memperhitungkan kebutuhan perusahaan secara akurat, sehingga tidak ada
banyak bahan terbuang saat melakukan proses produksi.
CONTOH PERENCANAAN PRODUKSI
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, membuat production planning penting
agar tujuan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bisa dicapai.
Hal ini karena dengan production planning yang tertata rapi,
perusahaan bisa meminimalisasi biaya produksi dan memprediksi berapa banyak
barang yang akan gagal dalam sekali produksi.
Dilansir dari mbaskool.com, perencanaan produksi dapat dilakukan pada
tiga tingkatan, yakni pabrik, proses, dan operasional.
Contoh perencanaan produksi barang berupa minuman ringan melalui tiga
tingkatan.
1. Perencanaan Tingkat Pabrik
Melakukan perencanaan urutan kegiatan produksi, mulai dari membeli
bahan baku seperti gula, soda, dan kemasan. Kemudian dilanjut dengan membuat
minuman melalui mesin atau secara manual.
Dilanjut dengan mengemas minuman ke dalam botol.
2. Perencanaan Tingkat Proses
Merencanakan operasional input untuk mengubahnya jadi output, atau
secara sederhana mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.
Dijelaskan bagaimana caranya, dari mencampur air karbonasi hingga
tahap terakhir.
3. Perencanaan Tingkat Operasi
Merencanakan setiap tahapan operasional yang dilakukan, mulai dari
peralatan dan mesin apa yang harus dipakai, berapa liter minuman yang harus
dibuat agar masuk ke dalam botol yang telah ditentukan.
DAMPAK ADANYA PERENCANAAN PRODUKSI
BARANG
Perencanaan produksi memiliki fungsi dan tujuan khusus. Dengan
melakukan tahapan production planning pastinya akan ada dampak positif untuk
keberlangsungan bisnis di masa akan datang.
Nah, berikut beberapa dampak akan adanya production planning, antara
lain:
1.
Memberikan harapan pada perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan maksimal
2.
Efesiensi waktu karena bisa
mengatur waktu produksi hingga jadwal pengiriman sesuai dengan jumlah kebutuhan
3.
Meningkatkan kapasitas proses
produksi karena jumlah barang yang dibuat telah ditentukan berdasarkan
permintaan
4.
Menjadi patokan waktu untuk proses
produksi barang, karena tanggal pengiriman barang yang diproduksi pasti telah
ditentukan
5.
Menghemat pengeluaran
6.
Memuaskan konsumen karena produk
yang dibuat akan diproduksi secara maksimal sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan, sehingga tidak ada alasan keteteran yang membuat kualitas produk
buruk
TIPS PERENCANAAN PRODUKSI
Berikut penjelasan sederhana tentang tips yang bisa Anda ikuti ketika
melakukan production planning.
1. Memprediksi Permintaan
Konsumen dengan Cepat
Hal pertama yang harus dilakukan saat melakukan production planning
adalah mampu menebak atau memprediksi apa yang diinginkan oleh konsumen.
Prediksi ini akan jadi patokan utama saat Anda membuat materi
perencanaan produk.
Bukan hanya jenis barang atau jasa yang sedang diinginkan konsumen,
lebih baik Anda juga bisa memprediksi seberapa banyak hal itu diinginkan oleh
konsumen.
2. Mengelola Sumber Daya dengan
Maksimal
Sumber daya manusia maupun alam harus dikelola dan diatur dengan baik
agar mereka bisa bekerja secara maksimal.
Ketika SDA dan SDM sama-sama berkualitas, maka perusahaan tinggal
fokus pada strategi operasional saja, tidak perlu lagi merombak banyak hal.
3. Bangun Ruang Komunikasi yang Luwes
Sebisa mungkin ‘gap’ antara atasan dan bawahan diminimalisasi demi
mendapatkan usulan dan ide menarik dari semua SDM dalam perusahaan.
Jika atasan cenderung kaku dan otoriter, maka bawahan berpotensi akan
ragu-ragu dan takut ketika memberikan ide soal perencanaan produk ini.
KESIMPULAN
Perencanaan produksi menjadi sesuatu yang penting yang harus
diperhatikan oleh manajemen perusahaan.
production planning membantu perusahaan meminimalisasi kegagalan produksi
sehingga terhindar dari kerugian karena melimpahnya stok, sementara minat
konsumen sedikit.
Anda bisa menerapkan berbagai hal terkait production planning mulai
dari perencanaan yang tepat dan memiliki komponen perencanaan produksi yang
dibutuhkan.

Komentar
Posting Komentar